/*CB Top Menu*/ #top{margin:auto;padding: 0;width: 100%;background:#eeeded;border-bottom:1px solid #ddd;} #top-wrap{margin:auto;padding: 0;width: 1110px;background:#eeeded;} #navwrap {margin: 0px auto; width:560px; float:left;background:#080705;} .topnav ul {list-style:none;margin:0;padding:0px; float:left;} .topnav li {float:left;margin:0;text-align:center;} .topnav li a {font-family: arial; font-weight:bold; font-size:11px;display:block;padding:10px 10px;color:#222;text-decoration:none; text-transform:uppercase;} .topnav li a {background:none; } .topnav li a:hover, li a:focus, li a:active {text-decoration:none; background:#ffffff; color:#000000;} #navbar-iframe {display: none !important;}

Saturday, January 16, 2016

(TOLONG DISHARE) WASPADA!!! JAKARTA DITEROR BOM, PERAWAT (NURSING) DITEROR MEA

Assalamualaykum...!!!
Hai guys..., pada tulisan kali ini saya akan berbagi tentang tantangan Perawat saat ini dalam menghadapi Teror MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dan Hal-hal yang perlu dipersiapkan agar perawat tidak menjadi tamu atau penonton di Negeri sendiri.

Pada hari kamis tanggal 14 Januari 2016, Indonesia khususnya Jakarta tepatnya di kawasan Thamrin telah diteror oleh bom yang diduga dilakukan oleh kelompok ISIS jaringan Bahrun Naim. Kejadian itupun menelan 7 korban tewas di tempat, 5 diantaranya adalah pelaku teror bom tersebut.

Hal yang sama juga terjadi pada perawat/nursing Indonesia. Secara tidak langsung perawat sedang menghadapi teror dari MEA. Ya.., pada awal tahun 2016 ini lalulintas perdagangan antara Negara-negara Asia Tenggara telah resmi dibuka. Barang, jasa, dan tenaga kerja adalah 3 prioritas MEA. Ada 8 bidang profesi yang akan diperebutkan sumber daya manusia dari Negara-negara ASEAN. Kedelapan profesi itu adalah ENGINEER, ARSITEK, AKUNTAN, LAND SURVEYOR, DOKTER, DOKTER GIGI, NURSING (Perawat), LABORS In TOURISM (Guru dan Pekerja Pariwisata).

Menurut Menaker Hanif Dhakiri, sektor pariwisata adalah yang paling siap menghadapi MEA. Dengan berbekal kompetensi kerja dan sertifikasi mereka siap bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN yang lain.

Lalu bagaimana dengan Perawat ? Apakah kita siap ? Dan apakah kita mampu bersaing dengan perawat dari negara lain ? katakanlah Singapura, Malaysia, atau bahkan Thailand ? Kompetensi perawat dari negara-negara itu sudah tidak diragukan lagi. Siap tidak siap, suka tidak suka, perawat Indonesia harus pasang badan untuk bisa bersaing. Mari kita tingkatkan kompetensi untuk menghadapi teror MEA ini. Karena berdasarkan informasi, sebanyak 200 ribu orang dipersiapkan oleh Thailand dan Filipina untuk bersaing sebagai guru Bahasa Inggris dan Perawat di indonesia.

Oleh karena itu, jangan berhenti berbenah diri, melatih diri, dan mengasah kompetensi melalui pengalaman kerja dan pelatihan-pelatihan. Karena ini adalah tantangan yang berat bagi kita semua dan tentunya harus menjadi perhatian utama bagi lembaga pendidikan dan pelatihan dalam menjalankan sistem pendidikan dan pelatihan yang memenuhi standar Internasional.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang bijak bagi perawat untuk mematangkan diri agar bisa menjadi tuan rumah di Negeri sendiri maupun di Negeri orang lain :
1. Melatih bahasa Inggris,
2. Aktif mengikuti pelatihan dan kegiatan sosial atau kemasyarakatan,
3. Ayo gemar membaca,
4. Latih skill melalui pengalaman, dan
5. Yang paling penting adalah perbanyak Ibadah.

Perawat Bisa Tonji..., Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, SUKSES.....

Wassalam...

No comments:

Post a Comment