Assalamualaykum.....!!!
Menuntut ilmu melalui pendidikan formal, mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi adalah dambaan setiap anak di dunia ini demi mendapatkan label sebagai orang yang berilmu, mendapatkan gelar, dan yang paling utama adalah ijazah yang dapat digunakan untuk melamar kerja atau mengabdi pada nusa dan bangsa. Pada umumnya masyarakat awam kita berfikir, jika anak-anak kita telah memiliki ijazah, memiliki kecerdasan dan penguasaan terhadap IPTEK, memiliki skill dan kompetensi yang baik, dan memiliki soft skill yang matang, maka mereka akan dengan mudah untuk memperoleh pekerjaan atau lulus pada saat seleksi CPNS.
Ternyata persepsi masyarakat kita sedikit keliru, mereka lupa bahwa ini adalah negara Indonesia, negara yang rata-rata dikelolah oleh manusia-manusia yang tamak dengan harta dan jabatan, manusia yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan keluarga diatas kepentingan rakyat. Sehingga sistem dilupakan, undang-undang, peraturan, dan standar diabaikan.
Nah..., apakah anda orang makassar ? apakah anda kuliah dan tinggal di makassar ? apakah anda pernah ke Makassar ? atau apakah anda memiliki teman orang Makassar ?
Jika anda menjawab iya pada salah satu pertanyaan di atas, tentu anda sudah pernah mendengar istilah 3D. Istilah itu sering keluar melalui perkataan pejabat, PNS, TNI/POLRI, dosen atau guru, petani, nelayan, bahkan masyarakat awampun sering menyebut istilah itu. Ya, begini kata mereka "jika ingin sukses atau lulus CPNS, anda harus memiliki 3D". Ada juga film pendek berdurasi kurang lebih 6 menit berjudul 3D hasil garapan orang Makassar yang terinspirasi dari praktek KKN pada Ujian Akhir Nasional.
Apakah 3D itu ? Berikut ini penjelasannya :
1. DOE' (UANG)
2. DEKKENG (KENALAN ORANG DALAM)
Memiliki Dekkeng pada sebuah lembaga atau instansi pemerintahan adalah modal yang paling berharga. Itu bukan kata saya, tapi itulah Indonesia.
Simak percakapan berikut :
X : Ass,,, bu...! di RS Ibu ada rekrtmen tenaga baru ya ?
Z : Wass..., Iyye..., ada pak.
X : Titip anak saya ya bu.
Z : Iyye pak, suruh saja datang dan menghadap sama saya, ijazah dan berkas-berkas yang lain nanti belakangan.
Melihat percakapan di atas, bagi mereka yang memiliki Dekkeng, berarti mereka bebas dari seleksi administrasi, seleksi tertulis/psikotes, tes kesehatan, dan tes wawancara. Dan akhirnya yang berkompotenpun diabaikan dengan alasan kuota terbatas. Sungguh memprihatinkan, kasus ini bukan hanya terjadi pada satu instansi seperti contoh di atas, akan tetapi terjadi juga pada hampir semua instansi yang ada.
3. DALLE (KEBERUNTUNGAN)
Untuk yang satu ini adalah rahasia Tuhan. Setiap orang telah memiliki nasib dan takdir masing-masing yang telah digariskan oleh-Nya. Berusaha sambil berdo'a adalah tugas kita untuk memperbaiki dan mengubah nasib masing-masing. Karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah kehidupan sesuatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubahnya (Ar Raad : 11). Keberuntungan itu akan menimpa kita, jika kita berusaha semaksimal mungkin dan memperbanyak ibadah kita kepada-Nya.
Oleh karena itu, sebenarnya kita masih memiliki harapan untuk sukses dan lulus CPNS. Memang tidak semua diantara kita memiliki DOE' dan DEKKENG, akan tetapi kita semua memiliki peluang yang sama untuk BERUNTUNG. Jadi, jangan berkecil hati karena sudah menjadi WNI. Yang perlu kita lakukan adalah jangan berhenti belajar dan belajar agar kelak intrik-intrik pembodohan bangsa dapat kita hapuskan dari BUMI PERTIWI ini.
Wassalam.......