/*CB Top Menu*/ #top{margin:auto;padding: 0;width: 100%;background:#eeeded;border-bottom:1px solid #ddd;} #top-wrap{margin:auto;padding: 0;width: 1110px;background:#eeeded;} #navwrap {margin: 0px auto; width:560px; float:left;background:#080705;} .topnav ul {list-style:none;margin:0;padding:0px; float:left;} .topnav li {float:left;margin:0;text-align:center;} .topnav li a {font-family: arial; font-weight:bold; font-size:11px;display:block;padding:10px 10px;color:#222;text-decoration:none; text-transform:uppercase;} .topnav li a {background:none; } .topnav li a:hover, li a:focus, li a:active {text-decoration:none; background:#ffffff; color:#000000;} #navbar-iframe {display: none !important;}

Wednesday, December 23, 2015

WASPADA...!!! MAKANAN FOVORIT KITA BISA SAJA MENGANDUNG 3 ZAT INI

Makanan merupakan unsur yang sangat penting untuk tubuh karena darinyalah tubuh kita dapat memperoleh nutrisi baik makronutrient maupun mikronutrient. Pasti sebagian pembaca bingung kan..,? Apa sih makro dan mikronutrient itu? Saya jelaskan dengan contoh ya...! Jadi makronutrient itu adalah unsur nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tinggi seperti karbohidrat, protein, dan lipid/lemak. Sedangkan mikro nutrient itu adalah unsur nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit seperti Vitamin dan Mineral.

Nutrisi yang baik tentunya berasal dari sumber makanan yang baik pula, bebas dari pestisida dan zat-zat kimia berbahaya lainnya. Nah... apa jadinya makanan yang kita konsumsi selama ini sebagian atau seluruhnya mengandung zat kimia seperti FORMALIN, BORAKS, RODHAMIN B (pewarna tekstil) ? Dan apa jadinya jika setiap hari ternyata makanan kita tidak lepas dari zat itu??
Akibatnya fatal lho.. sobat.., mulai dari keracunan, alergi kulit, merangsang pertumbuhan sel kanker, merusak sistem saraf pusat (SSP), merusak sistem pencernaan, dan bahkan dapat menimbulkan kematian. Wiiii... Ngeriiii...!!!

Sampai saat ini masyarakat masih dihebohkan oleh penemuan zat-zat berbahaya tersebut oleh BPOM saat melakukan sidak dan inspeksi di pasar-pasar baik tradisional maupun modern. Kita bisa lihat di TV, baca di koran, di Sosmed, bahkan di Radiopun ada lho... !
Dan Al hasil banyak diantaranya ditemukan 3 zat tersebut. Pada akhir Desember 2012 saja BPOM menemukan Formalin, Boraks, dan Pewarna Tekstil pada 761 sampel yang diuji dilaboratorim di wilayah Bandar Lampung, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Mataram, dan Makassar.
Memang sih sob... baru sebagian wilayah, tapi tidak menutup kemungkinan seluruh masyarakat indonesia bahkan dunia telah mencicipi zat ini!!!! Pantas saja banyak kejadian keracunan makanan di mana-mana, usia harapan hidu menurun, dan penderita kanker setiap tahunnya meningkat. Ternyata Oh... Ternyata.... 3 Serangkailah Penyebabnya. Bisa Jadi...

Berikut ini adalah 6 makanan yang paling sering menjadi langganan Formalin, Boraks, dan Pewarna Tekstil, apakah itu...???????

1. BAKSO


Apa.........? Bakso...? Ternyata si bundar ini ada di rangking I. Wah gawat..., ini makanan favorit saya juga lho. Dan bahkan sebagian besar teman pembaca juga suka dengannya. Mulai dari anak-anak sampai kakek dan nenek juga doyan dengan si bundar ini. Akhir tahun 2015, Makassar dihebohkan oleh penemuan daging tikus pada bakso, dan kebetulan dekat dengan rumah, kerabat saya pun sering jajan di sana. Nah sekarang Formalin lagi! Boraks lagi! Kenapa selalu dia yang jadi sasaran. Jadi teman-teman harus waspada jika berjumpa dengan bakso dengan ciri-ciri seperti berikut : teksturnya kenyal, warnanya tidak kecokelatan dan cenderung putih, baunya menyengat, dan tidak rusak sampai 2 hari lho pada suhu kamar 25 derajat celsius.


2. MIE BASAH

Nah yang kedua adalah si kriting ini. Siapa sih yang tidak doyan dengan mie basah pasangan si bundar ini? Semua pasti suka dehhh...,, selain mudah penyajiannya, juga enak rasanya. Biasanya ini jadi langganan mahasiswa di seluruh Indonesia. Praktiis...! Jadi Waspadai mie basah dengan ciri-ciri seperti ini : tidak lengket, mengkilap, tidak cepat putus, baunya menyengat, tahan selama 2 hari pada suhu kamar, dan 15 hari pada suhu lemari es.




3. AYAM POTONG


Yang ketiga adalah ayam potong. Bahan makanan ini sudah menjadi makanan sehari-hari untuk masyarakat kalangan menengah ke atas. Dan bahkan kitapun bisa menemukan bahan makanan ini di hampir setiap masakan atau kuliner khas Indonesia. Mulai dari nasi goreng, mie pangsit, mie goreng, nasi kuning, ayyiii... pokoknya banyak dehh...! Hanya itu yang bisa saya sebutkan, karena hanya itulah yang biasanya saya makan. So.. teman-teman harus hati-hati jika bertemu dengan ayam dengan ciri serti berikut : teksturnya sangat kenyal, putih mengkilap, tidak dikerumuni lalat, dan baunya khas sangat menyengat.

4. TAHU


Nah yang keempat adalah si putih yang juga sudah menjadi makanan favorit saya. Tidak lengkap rasanya, jika makan tidak ditemani oleh tahu, hambar rasanya. Bagaikan sayur tanpa garam dan bagai taman tak berbunga. Ahayyy...! Langsung saja ya..., saya beritahu ciri-ciri tahu yang berformalin dan mengandung boraks. Berikut 4 cirinya : warnanya putih mengkilap, teksturnya kenyal, bau kedelainya hampir hilang, dan tidak dikerumuni lalat. Hewan saja malas mendekatinya, apalagi kita manusia yang dilengkapi dengan sistem kekebalan tubuh yang lengkap, pasti keok juga.

5. IKAN

Apa...? Ikan juga...? Ini kan menu harian kita ? Tenang saja sob, bukan berarti kita harus berhenti makan ikan, yang penting kita harus waspada saja kok. Yang penting kita harus tetap berhati-hati memilih dan memilah ikan mana yang layak untuk dikonsusmsi oleh keluarga kita. Nah ini ciri ikan yang berformalin : tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar, daging ikan putih bersih, bau agak menyengat, dan tidak dihinggapi lalat pada area yang berlalat.

6. BUAH-BUAHAN

Ya Tuhaann.....! Formalin juga terdapat pada makanan penutup kita...!!! Ditambah lagi ini kan bertepatan dengan musim buah, dan penjual buah ada di mana-mana. Mulai dari pasar tradisional, pasar modern, pinggir jalan, dan bahkan di dekat rumah juga ada. So..., kita harus beli buah di mana?      
Di Jonggol? wkwkwkwk, bercanda sob...! Yang penting mulai sekarang kita harus lebih waspada lagi dalam memilih buah untuk diberikan kepada orang terkasih, keluarga, teman, atau mungkin untuk kita konsumsi sendiri. Aduh... saya jadi teringat waktu masa pacaran dulu. Seringkali jika saya berkunjung ke rumah si Doi, saya tidak pernah lupa bawah buah untuknya dan untuk PDKT sama CAMER biar tidak digonggong. Mulai dari buah naga, buah harimau, sampai buah...... pernah saya bawa. Kok saya jadi merasa bersalah ya..., apa mungkin buah yang saya bawa dan yang mereka makan bebas dari formalin dan zat pewarna ??? Mudah-mudahan saja buah yang sehat. Aaaamin ya Alloh...! Nah berikut adalah tips untuk mengenali buah yang berformalin dan mengandung zat pewarna : warnanya mengkilap dan jika dikerok keluar zat putih menyerupai lilin, tidak dikerumuni lalat pada area berlalat, dan dapat tahan selama berhari-hari pada suhu kamar.

Semoga bermanfaat.......! Wassalam..............

Tuesday, December 22, 2015

PILKADA MUNA BERGEJOLAK...! INILAH 5 ALASANNYA

1. Kemiskinan


Kemiskinan adalah salah satu masalah mendasar dan menjadi pusat perhatian pemerintah di Negara manapun. Karena salah satu tugas pemerintah adalah untuk mensejahterhkan masyarakatnya, bukan untuk memperkaya partai atau elite politik, kelompok, keluarga, dan diri sendiri. Saya tidak lahir di daerah tersebut, tapi saya tumbuh dan berkembang di tanah itu. 19 Tahun saya di sana dan kini sisa hidup saya ingin saya habiskan di negeri orang. Alasannya cukup kompleks diantaranya karena di sana pertumbuhan ekonomi sangat lambat, orang besar semakin kaya dan dipuja, smentara orang kecil semakin melarat dan dihina. Itulah potret yang ada. Kemiskinan dan minimnya lapangan pekerjaan menimbulkan gejolak di hati masyarakat sehingga rela menghalalkan segala cara untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah demi untuk memperthankan hidup dan kelangsungan hidup keluarga. Menurut hemat saya, hal itupun terjadi di Kab. Muna. Kec. Napabalano yang memilih jalan POLITIK sebagai cara untuk mendapatkan uang dan kedudukan.

2. Konflik Kepentingan







Konflik kepentingan terjadi di mana-mana pada setiap PILKADA, hingga kawan menjadi lawan dan keluarga menjadi musuh. Sehingga kepentingan rakyat dilupakan. Padahal itulah satu-satunya tujuan pejabat publik yaitu untuk melayani rakyatnya. Konflik kepentingan seringkali menjadikan kaum intelek lupa dengan etika dan sopan santun dalam berkomunikasi dan berperilaku hingga akhirnya mempertahankan ego masing-masing. Dan akhirnya terjadilah konflik yang pada akhirnya menimbulakan perang kata-kata dan yang lebih parah lagi sampai terjadi benturan fisik.

3. SDA & SDM Melimpah, Pemerintah Pasif



Tidak ada satupun yang meragukan kekayaan alam kabupaten muna di mulai dari darat hingga laut. Bahkan hutan jatinya pun tersohor di seluruh belahan bumi. ckckckck.... tapi itu kan dulu 10 tahun silam. Lagi-lagi karena kemiskinan dan minimnya lapangan kerja, akhirnya hutan jatinya dicukur habis sampai gundul. Terumbu karangnya wow banget...., tapi itu dulu lagi...! Nah ini yang sekarang potensi destinasi wisatanya banyak dan tidak kalah menarik dengan tempat wisata lain di Indonesia, tapi pemerintahnya malas memoles supaya kelihatan cantik. Investorpun malas masuk karena takut mobilnya rusak alias jalanannya banyak lubang buayanya. Ahayy... lagi-lagi pemerintah masih tidur dan tidak menyadari hal itu. Habis tidur Bangun Lagi. hahahah Mbak Surip.
Nah yang paling miris lagi, Sebuah Masjid saja tidak bisa dibangun dalam jangka waktu 10 tahun!!!! Ya Ampun....., berkacalah pada daerah lain. Kira-kira apa penyebabnya? Apa SDMnya kurang? Ternyata SDMnya melimpah, tapi tidak difasilitasi dan tidak diberikan kesempatan untuk berkembang. Dan pada akhirnya mereka saling memangsa satu sama lain untuk mendapatkan nama di hati pemerintah.

4. Krisis Etika

Etika itu tidak bisa dipelajari hanya dengan membaca, sekalipun puluhan buku yang dibaca dalam sehari. Dan tidak bisa juga didapatkan melalui pendidikan formal sekalipun sampai S3 atau Profesor. Buktinya banyak profesor yang berbuat tindakan asusila. Dan etika juga tidak bisa diperoleh secara instant. Karena sesungguhnya etika adalah naluri alamiah setiap manusia yang dapat terbentuk melalui proses dan waktu yang sangat panjang. Setiap orang dewasa mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk. Tapi apakah kita bisa mengatakan kebenaran dan menunjukan keburukan, jawabannya tentu tidak. Di Kampung kita (Kec. Napabalano) banyak sekali sarjana dari berbagai bidang ilmu, tapi sayang seribu kali sayang...........

5. Mencari Nama (Aktualisasi Diri)

Aktualisasi diri adalah kebutuhan dasar manusia yang paling tinggi kedudukannya menurut Abraham Harold Maslow dan setiap manusia tentunya membutuhkan hal itu, tak terkecuali saya. hehehehhe......
Aktualisasi diri adalah daya yang mendorong pengembangan diri dan potensi individu, sifatnya bawaan dan sudah menjadi ciri bagi setiap manusia. Aktualisasi diri dapat mendorong manusia menjadi kreatif dan inovatif melalui cara-cara yang baik sehingga mendapatkan pengakuan dan pujian dari lingkungan atau orang lain. Sepertinya sarjana-sarjana baru yang ada di Kabupaten Muna ini ingin menunjukan ego dan powernya masing-masing dan berlomba merebut hati masyarakat untuk mendapatkan pengakuan dan pujian. Ayolah broww...., bukan itu yang mereka butuhkan banyak kok cara lain. Tunjukan kreatifitas dan inovasimu tanpa harus mempermalukan dirimu sendiri hingga masyarakat dengan pendidikan rendahpun sedang menertawakanmu....